Nilai ekspor Indonesia Desember 2009 mencapai US$13,33 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 23,69 persen dibanding ekspor November 2009. Sementara bila dibanding Desember 2008 mengalami peningkatan sebesar 49,82 persen.
Ekspor nonmigas Desember 2009 mencapai US$10,83 miliar, naik 28,30 persen dibanding November 2009, sedangkan dibanding ekspor Desember 2008 meningkat 44,55 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Desember 2009 mencapai US$116,49 miliar atau menurun 14,98 persen dibanding periode yang sama tahun 2008, sementara ekspor nonmigas mencapai US$97,47 miliar atau menurun 9,66 persen.
Peningkatan ekspor nonmigas terbesar Desember 2009 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$1.092,2 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada mesin/peralatan listrik sebesar US$46,8 juta.
Ekspor nonmigas ke Jepang Desember 2009 mencapai angka terbesar yaitu US$1,25 miliar, disusul Cina US$1,19 miliar dan Amerika Serikat US$1,04 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 32,16 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,45 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-Desember 2009 turun sebesar 16,93 persen dibanding periode yang sama tahun 2008, demikian juga ekspor hasil pertanian turun 4,83 persen, sebaliknya ekspor hasil tambang dan lainnya naik sebesar 31,93 persen.
Nilai impor Indonesia Desember 2009 mencapai US$10,33 miliar atau meningkat 17,15 persen dibanding November 2009 yang besarnya US$8,81 miliar, sedangkan selama Januari-Desember 2009 nilai impor mencapai US$96,86 miliar atau turun 25,03 persen dibanding periode yang sama tahun 2008.
Impor nonmigas Desember 2009 mencapai US$8,22 miliar atau meningkat 17,75 persen dibanding impor November 2009, sedangkan selama Januari-Desember 2009 mencapai US$77,87 miliar atau turun 21,06 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Impor migas Desember 2009 mencapai US$2,10 miliar atau meningkat 14,88 persen dibanding impor November 2009, sedangkan selama Januari-Desember 2009 mencapai US$18,99 miliar atau turun 37,85 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai impor nonmigas terbesar Desember 2009 masih sama seperti November 2009 yaitu golongan barang mesin/pesawat mekanik dengan nilai US$1,42 miliar, walaupun mengalami peningkatan sebesar 12,13 persen dibanding bulan sebelumnya.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Desember 2009 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$13,50 miliar dengan pangsa 17,33 persen, diikuti Jepang US$9,82 miliar (12,61 persen) dan Singapura US$9,24 miliar (11,86 persen). Sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 23,18 persen dan Uni Eropa sebesar 11,11 persen.
Impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari-Desember 2009 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami penurunan untuk semua golongan, yaitu impor barang konsumsi sebesar 18,63 persen, bahan baku/penolong sebesar 29,99 persen, dan barang modal sebesar 4,47 persen.
Ekspor nonmigas Desember 2009 mencapai US$10,83 miliar, naik 28,30 persen dibanding November 2009, sedangkan dibanding ekspor Desember 2008 meningkat 44,55 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Desember 2009 mencapai US$116,49 miliar atau menurun 14,98 persen dibanding periode yang sama tahun 2008, sementara ekspor nonmigas mencapai US$97,47 miliar atau menurun 9,66 persen.
Peningkatan ekspor nonmigas terbesar Desember 2009 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$1.092,2 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada mesin/peralatan listrik sebesar US$46,8 juta.
Ekspor nonmigas ke Jepang Desember 2009 mencapai angka terbesar yaitu US$1,25 miliar, disusul Cina US$1,19 miliar dan Amerika Serikat US$1,04 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 32,16 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,45 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-Desember 2009 turun sebesar 16,93 persen dibanding periode yang sama tahun 2008, demikian juga ekspor hasil pertanian turun 4,83 persen, sebaliknya ekspor hasil tambang dan lainnya naik sebesar 31,93 persen.
Nilai impor Indonesia Desember 2009 mencapai US$10,33 miliar atau meningkat 17,15 persen dibanding November 2009 yang besarnya US$8,81 miliar, sedangkan selama Januari-Desember 2009 nilai impor mencapai US$96,86 miliar atau turun 25,03 persen dibanding periode yang sama tahun 2008.
Impor nonmigas Desember 2009 mencapai US$8,22 miliar atau meningkat 17,75 persen dibanding impor November 2009, sedangkan selama Januari-Desember 2009 mencapai US$77,87 miliar atau turun 21,06 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Impor migas Desember 2009 mencapai US$2,10 miliar atau meningkat 14,88 persen dibanding impor November 2009, sedangkan selama Januari-Desember 2009 mencapai US$18,99 miliar atau turun 37,85 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai impor nonmigas terbesar Desember 2009 masih sama seperti November 2009 yaitu golongan barang mesin/pesawat mekanik dengan nilai US$1,42 miliar, walaupun mengalami peningkatan sebesar 12,13 persen dibanding bulan sebelumnya.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Desember 2009 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$13,50 miliar dengan pangsa 17,33 persen, diikuti Jepang US$9,82 miliar (12,61 persen) dan Singapura US$9,24 miliar (11,86 persen). Sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 23,18 persen dan Uni Eropa sebesar 11,11 persen.
Impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari-Desember 2009 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami penurunan untuk semua golongan, yaitu impor barang konsumsi sebesar 18,63 persen, bahan baku/penolong sebesar 29,99 persen, dan barang modal sebesar 4,47 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar